Oleh: Anggoro Suprapto
Pagi-pagi, aku dapat BBM dari Mas Teha Edi Djohar: "Mas, tolong bantu merapat ke Kafe Spot Jalan Pemuda Semarang, penting sekali. Maaf ya kalau tidak sopan. Bisa ya?", tanyanya sangat berharap belum lama ini. Karena kebetulan hari itu aku tidak ada kegiatan, maka aku pun datang ke Kafe Spot. Betul, di situ sudah berkumpul Mas Teha dan kawan-kawan seniman lain. Setelah aku duduk, Mas Teha menjelaskan, "Mas, ini kita akan membicarakan masalah tai", tuturnya enteng. Meski siang itu tidak ada mendung, aku kaget bagai tersambar petir. "Tai?", tanyaku meyakinkan.
Edan, jadi ini mau rapat masalah tai, sambil makan-makan di kafe? Bagi yang mentalnya tidak kuat, tentu bakal jijik, masak makan dan minum kok yang dibicarakan tai.