Thursday, February 2, 2017

Terbenam di Suatu Subuh

Tags

Buat: Pak Hari Leo AR



Lampu-lampu malam belumlah padam
Cahayanya temaram, menceritakan kisah penjemputan
Dalam sepintas kabar Tuhan


Tangisan daun memecah, saat sukmamu berejawantah, menjadi kilatan cahaya
Berjalan menuju aroma nirwana, menjadi butiran-butiran embun nan dingin
Terbang bersama hembusan angin

Dalam gaungan rima yang kau kumandangkan, ada gumpalan-gumpalan pesan
Tersusun rapi sebagai pemanis rupa bumi, berdiri kokoh selayak batu nisan

Pada suatu Subuh beriring gemuruh, kau terbang bersama prosa-prosa
Berbalut puisi-puisi, bersayap cerita-cerita

Dalam segenap cita, engkau tinggalkan pentas dunia
Berzuhud demi sebuah panggilan, memeras peluh demi sebuah perjalanan
Mempertanggungjawabkan pesan-pesan yang kau sampaikan
Lewat rangkaian kata berirama

wahai jiwa yang bebas, pulanglah dengan tenang
anak cucumu kan melanjutkan tulisan-tulisan di atas kertas
sampai waktu menjadi sebenar-benar batas
sampai kami juga akan benar-benar pulang

wahai jiwa pemikir liar, menghadaplah dengan rasa mulia
anak cucumu senantiasa menggambar
perjalanan hidup dalam rahutan huruf dan kata

wahai penyaji tentram
bersemayamlah seindah matahari terbenam

Darul Azis
Pegiat Sastra di Jogja, berasal dari Lampung


EmoticonEmoticon